Senin, 30 September 2013

TRIP TO CURUG CIGEUNTIS KARAWANG !!!


Rencana yang pada awal nya hanya sekedar omongan yang tidak bertujuan, akhirnya berakhir dengan cerita yang menyenangkan. 

Sebelum UTS semester ganjil di kampus kami (Universitas Gunadarma) kami berniat melakukan suatu perjalanan yang sangat jarang terjadi setelah selama kurang lebih satu semester menjadi keluarga. sekedar refreshing sebelum waktunya serius untuk menempuh ujian yang sangat penting dan berpengaruh dengan nilai kami ke depan nya. satu minggu sebelum kami berjuang untuk ujian kami pagi harinya berangkat berlibur ke curug cigeuntis, daerah loji kabupaten karawang.

Pagi di hari kamis, kami berangkat dari rumah masing-masing dan berkumpul di titik kumpul pertama yaitu di daerah tambun. pada saat itu kami berjumlah 11 orang dengan 6 armada (motor),kurang lebih seperti ini :

dan setelah berkumpul semua kami melanjutkan perjalanan dari tambun ke karawang, menelusuri jalan kabupaten bekasi dari mulai tambun-cibitung-cikarang sampai akhirnya tiba di kabupaten karawang kota yang ditempuh kurang lebih 1,5 jam. dan kami berhenti di titik kedua di pintu keluar karawang kota di daerah sekitar teluk jambe.


setelah itu melanjutkan perjalan yang trayek nya mulai ekstrim seperti jalan off road, menanjak dan berdebu. dikarenakan kita melewati jalan pedesaan yang memang jalan tersebut dilewati oleh truk pasir dan batu yang bermuatan besar untuk proyek disitu,sehingga kondisi kontur jalan yang tidak kuat menahan beban menyebabkan jalan berlubang dan berdebu.
setelah menempuh perjalanan selama 1 jam akhirnya kami sampai di daerah loji, dan kami pun berhenti di titik ke tiga di indoma*t untuk beristirahat sejenak dan membeli persedian makanan untuk persedian menanjak dan di kawasan wisata .


dan melanjutkan perjalanan kurang lebih 15 menit sampai lah kami di kampoeng wisata loji, dan untuk menuju kawasan air terjun cigeuntis kita harus berjalan mendaki kurang lebih 30 menit, motor akhirnya kami titipkan di pos 3,karna track yang sudah sangat curam dan terjal. berjalan untuk naik pun masih sempet2 nya bernarsis ria hahaha

dan kurang lebih 30 menit kami pun sampai di pintu gerbang curug cigeuntis yang suasana nya panas tapi tetap rindang dengan banyak pohon yang ada.


dan dengan harga tiket 8000 per orang akhirnya kita dapat menikmati dalam nya curug cigeuntis. selanjutnya ya biasa, jarang jarang foto akhirnya pada narsis semua  hahahaa , dan inilah dokumentasi nya :








setelah puas sampai basah kuyup semua nya, akhirnya hari sudah menjelang sore saatnya kita meninggalkan curug cigeuntis untuk melanjutkan perjalanan ke rumah teman kami yang tinggal di karawang (amel), sebelum kami turun menuju karawang kota sama seperti pemberangkatan , pulang kembali bertemu dengan jalan yang terjal, menurun dan truck bermuatan besar.
sampai di karawang kota sekitar adzan maghrib kami langsung di suguhkan santap maakn malam oleh keluarga nya amel , yang semenjak dari tadi keroncongan akhirnya ketemu juga makanan hahahaha 



 

dan tanpa nunggu waktu lama lagi semua langsung serbu kayag orang belom makan sebulan hahahaha

sekian catatan perjalanan kami, tunggu liburan selanjutnya.
terima kasih :))



Minggu, 29 September 2013

pengertian sistem informasi akuntansi dan e-bisnis


                      
Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Pengertian Ruang Lingkup pada SIA
Serangkaian kegiatan administratif untuk menangani transaksi perusahaan,dilengkapi dengan prosedur, dokumen dan jurnal serta laporan keuangan sebagai output,misalnya :
a.   Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).
b.     Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
c.    Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.


SIKLUS PENCATATAN  AKUNTANSI PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Siklus pencatatan transaksi pada system informasi akuntansi (S I A) di bagi menjadi empat bagian, yaitu kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan akuitas perusahaan dicerminkan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan mata uang.
Transaksi keuangan yang paling umum adalah pertukaran ekonomi dengan pihak
eksternal.

Transaksi keuangan adalah kegiatan bisnis umum yang terjadi secara
rutin. Secara efisien, perusahaan mengelompkkan jenis-jenis transaksi yang
sama kedalam siklus-siklus transaksi sebagai berikut :



Siklus Transaksi
Dalam siklus ini terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar
aktivitas ekonomi perusahaan,yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan.

Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui pertukaran dengan kas, siklus pengeluaran,kebanyakan transaksi pengeluaran didasarkan pada hubungan kredit di antara mitra dagang,
pengeluaran kas aktual dilakukan pada saat yang sama dengan penerimaan
barang dan jasa,dalam siklus ini terdapat subsistem-subsistem utama yaitu ; sistem
pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva
tetap.

Siklus Konversi
Siklus konversi terdiri atas dua subsistem utama ; sistem produksi dan sistem
akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisik melalui proses produksi,sedangkan sistem akuntansi
biaya memantau arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.

Sikuls Pendapatan
Siklus pendapatan melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit, dan
penerimaan kas setelah penjualan kredit, transaksi siklus pendapatan juga memiliki
komponen fisik kas dan keuangan, yang diproses secara terpisah.

PENCATATAN AKUNTANSI
Terdiri dari  Sistem Manual ,sistem manual juga disebut system tradisional yang terdiri dari proses-proses berikut:

DOKUMEN.
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai pemrosesan transaksi,yang terdiri atas.

Dokumen sumber,Dokumen sumber digunakan untuk menangkap dan menformalisasikan data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus transaksi.

Dokumen Produk,Dokumen produk adalah hasil dari pemrosesan transaksi, bukan
dokumen yang memicu mekanisme proses.

Dokumen Perputaran . Dokumen perputaran adalah dokumen produk dari satu sistem yang menjadi dokumen sumberdari sistem lainnya.

Jurnal. Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis,dokumen merupakan sumber data bagi jurnal. Terdapat dua jenis jurnal, yaitu :
Jurnal Khusus. Jurnal khusus digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang muncul dalam volume besar.
Jurnal Umum. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang jarang terjadiatau tidak sama.

Buku Besar. Buku besar adalah buku akun keuangan, yang mencerminkan pengaruh keuangan dari transaksi setelahdibukukan dari berbagai jurnal,terdapatdua jenis buku besar:
Buku Besar Umum,berisi akun perusahaan dalam bentuk rangkuman dari akun pengendali.
Buku Besar Pembantu,berisi perincian akun individual yang membentuk akun pengendali tertentu.

Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu : 

1.Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
2.Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan  sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4.Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas. 
    





e-Bisnis
PENGERTIAN e-bisnis
E-business  dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat internet (website online).

Model-model e-Bisnis
E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya:
1.       B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
2.       B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi  E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business:
-          Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.

-          Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.


INFRASTRUKTUR  E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.

Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network
4. Internet

Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
-          Pengendalian akses
Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.

-          Pengelolaan jaringanPada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.

-          Pengiriman data dan fileSoftware ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan

-          Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahanSoftware ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
-          Keamanan data software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.


PILIHAN KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN 
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
-          Konfigurasi Bintang
Dalam konfigurasi bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat. Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya tidak terganggu.

-          Konfigurasi Cincin
Pada konfigurasi cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token. Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi, titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data. Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi, walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang berbeda.

-          Konfigurasi BUS
didalam konfigurasi BUS, setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi, kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat


SUMBER-SUMBER :

Sabtu, 07 September 2013


Pengertian Pajak dan Fungsi Pajak


Pengertian Pajak

Kutipan beberapa pengertian pajak yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut :
1.                   Menurut R. Santoso Brotodiharjo
Pajak adalah iuran kepada Negara ( yang dapat dipaksakan ) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan.
2.                   Menurut Mr. Dr. NJ .Feldmann
Pajak adalah Prestasi yang dipaksakan sepihak oleh        dan terutang kepada pengusaha ( menurut norma-norma yang ditetapkannya secara           umum ), tanpa adanya kontraprestasi , dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
3.                   Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja 
Pajak adalah Iuaran wajib berupa uang atau barang yang dipungut pleh penguasa berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
4.                   Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro,S.H. 
Pajak adalah Iuran kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang ( yang dapat dipaksakan ) dengan tidak mendapat jasa timbale ( kontraprestasi ) , yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Dari pengertian tersebut , dapat disimpulkan ciri – cirri yang melekat pada pengertian pajak adalah :
1.                      Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya yang
sifatnya dapat dipaksakan.
2.                   Dalam pembayaran pajak tidak da[at dtunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah
3.                   Pajak dipungut oleh pemerintah baik pemerintah pusat atau pemerintah daerah
4.                   Pajak diperlukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus , dipergunakan untuk membiayai public investment
5.                   Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur


Fungsi Pajak
1.                   Fungsi Penerimaan ( Budgeter )
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh : dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
2.                   Fungsi Mengatur ( Reguler )
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang social dan ekonomi . Sebagai contoh : dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula dengan barang mewah.

Sumber   : Waluyo . 2011 . Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat .

Selasa, 09 Juli 2013

Video Akuntansi Komparatif - Eropa


PENYUSUN & IDE CERITA :
Devin Pratama               23209413
Rio Sempana                  22209499
Rizkia Yusuf                   26209203
Yuda Nurfika                  26209079

Kelas 4EB04

Sinopsis :
Mata kuliah akuntansi internasional membahas tentang keragaman akuntansi di dunia internasional. Pada pembahasan kali ini, materi yang di implementasikan pada video diatas adalah pembahasan mengenai akuntansi komparatif -Eropa. Dengan Mengambil judul PERILAKU KERAS KEPALA yang mengambil objek sistem akuntansi di Kota Praha, Ceko.
Di dalam buku diceritakan bahwa sistem akuntansi di ceko masih mengandung sedikit komunis. Sulit untuk diadakan perubahan secara global apabila komunis masih mengendalikan tampuk kekuasaan. Namun, perlahan namun pasti, Ceko bergerak memperbaiki diri dalam hal sistem akuntansi. Ceko bercermin pada negara-negara tetangganya yang sudah jauh bergerak ke depan.

Thank's to :
1. IBU B. SUNDARI
    'yang telah membuka dan mendorong kreatifitas mahasiswa Universitas Gunadarma, Khususnya kelas 4EB04

2. My Unique Team 'Rio, Kiki, Vika and All Kinasih Detasement brotherhood'
3. 4EB04
4. Fakultas Ekonomi
5. Universitas Gunadarma
    'satu-satunya Universitas yang membuka dan mengasah multi-Talent mahasiswanya di Indonesia'
6. Forum Ganool.com
7. Youtube
8. Kumpulan video Warkop Pramborse

LIHAT JUGA VIDEO INI DI 

Selasa, 25 Juni 2013

makalah auditing kertas kerja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Kertas kerja ( Working Paper ) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu , kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi akuntan public. Dalam proses auditnya auditor harus mengumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti seperti data akuntansi meliputi jurnal , buku besar , buku pembantu , serta buku pedoman akuntansi , memorandum dan catatan tidak resmi. Untuk mendukung simpulan  dan pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk kepentingan pengumpulan dan pembuatan bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA Seksi 339 kertas kerja memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit atas laporan keuangan atau perikatan auditor lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi kertas kerja ?
2.      Apa isi kertas kerja ?
3.      Apa Tujuan pembuatan kertas kerja ?
4.      Bagaimana kepemilikan kertas kerja dan kerahasiaan informasi dalam kertas kerja ?
5.      Apa faktor-faktor yang harus di perhatikan oleh auditor dalam pembuatan kertas kerja yang baik ?
6.      Apa tipe kertas kerja ?
7.      Bagimana hubungan antara berbagai tipe kertas kerja ?
8.      Bagaimana pemberian indeks pada kertas kerja ?
9.      Bagaimana metode pemberian indeks kertas kerja ?
10.  Bagaimana susunan ketas kerja ?
11.  Bagaimana pengarsipan kertas kerja ?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui definisi kertas kerja.
2.      Untuk mengetahui isi kertas kerja.
3.      Untuk mengetahui Tujuan pembuatan kertas kerja.
4.      Untuk mengetahui kepemilikan kertas kerja dan kerahasiaan informasi dalam kertas kerja.
5.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus di perhatikan oleh auditor dalam pembuatan kertas kerja yang baik.
6.      Untuk mengetahui tipe kertas kerja.
7.      Untuk mengetahui hubungan antara berbagai tipe kertas kerja.
8.      Untuk mengetahui pemberian indeks pada kertas kerja.
9.      Untuk mengetahui metode pemberian indeks kertas kerja.
10.  Untuk mengetahui susunan kertas kerja.
11.  Untuk mengetahui pengarsipan kertas kerja.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KERTAS KERJA
Definisi Kertas Kerja (SA Seksi 339 Paragraf 03 ) adalah : “ Catatan – catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.”
Audit laporan keuangan harus didasarkan pada standar auditing yang ditetapkan IAI. Standar pekerjaan lapangan mengharuskan auditor melakukan perencanaan dan penyupervisian terhadap audit yang dilaksanakan, memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, dan mengumpulkan bukti kompeten yang cukup melalui berbagai proses audit. Kertas kerta merupakan Sarana yang digunakan oleh Auditor untuk membuktikan standar pekerjaan lapangan telah dipatuhi.
2.2 ISI KERTAS KERTAS KERJA
Isi Kertas Kerja menurut SA Seksi 339 Paragraf 05 adalah : Kertas kerja yang memperlihatkan kecocokan antara Catatan Akuntansi , Laporan Keuangan , Informasi Lain dan Standar Auditing yang diterapkan dan dilaksanakan oleh Auditor dengan isian dokumentasi meliputi :
a)      Standar Pekerjaan I (Pertama) yaitu Perencanaan pemeriksaan dan Supervisi
b)      Standar Pekerjaan II (Kedua) yaitu Pengendalian Intern untuk merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
c)      Standar Pekerjaan III (Ketiga) yaitu Bukti Audit, Prosedur Audit dan Pengujian untuk sebagai dasar memadai menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
2.3 TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA
Ada 4 tujuan penting pembuatan kertas kerja yaitu :
a. Mendukung pendapat audior atas laporan keuangan auditan
Kertas kerja dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya dan merupakan bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
b. Menguatkan simpulan – simpulan auditor dan kompetensi auditnya
pembuatan kertas kerja yang lengkap merupakan syarat yang penting dalma membuktikan telah dilaksanakannya dengan baik audit tas laporan keuangan.
c. Mengkoordinasikan dan mengorganisasi semua tahap audit
Pengkoordinasian dan pengorganisasian berbagai tahap audit dapat dilakukan dengan kertas kerja.
d. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya.
Dalam audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai sifat usaha klien , catatan dan system akuntansi klien, pengendalian intern, dan rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien audit yang lalu.Informasi yang bermanfaat untuk audit berikutnya dapat diperoleh dari kertas kerja audit yang lalu.
2.4 KEPEMILIKAN KERTAS KERJA DAN KERAHASIAAN INFORMASI DALAM KERTAS KERJA
Menurut (SA Seksi 339 Paragraf 06) Kepemilikan Kertas Kerja adalah Kantor Akuntan Publik, bukan milik Klien atau milik pribadi auditor tetapi sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik nomor 301 yang berbunyi “Anggota Kompartemen Akuntan Publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien” karena kertas kerja tersebut mengandung informasi bersifat rahasia dan terdapat program – program audit.
2.5 FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH AUDITOR DALAM PEMBUATAN KERTAS KERJA YANG BAIK
Kecakapatan teknis dan keahlian professional seorang auditor independen tercermin pada kertas kerja yang dibuatnya. Seorang auditor yang kompeten harus menghasilkan kertas kerja yang benar-benar bermanfaat.
Faktor-faktor pemenuhannya yaitu :
·         Lengkap artinya : Berisi semua informasi yang pokok (komposisi data penting) dan tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan ( mampu berbicara sendiri)
·         Teliti artinya tidak kesalahan tulis dan hitung
·         Ringkas artinya pembatasan informasi pokok sesuai tujuan audit dan tidak menyajikan rincian yang tidak perlu.
·         Jelas artinya penggunaan istilah tidak mengandung arti ganda dan penyajian informasi secara sismatik.
·         Rapi artinya susunan / keteraturan penyusunan kertas kerja yang baik.
2.6 TIPE KERTAS KERJA
Secara garis besar dikelompokan dalam 5 tipe yaitu :
1.      Program Audit ( Audit Program )
2.      Daftar Saldo Kerja ( Working Trial Balance )
3.      Ringkasan Jurnal Penyesuaian ( Adjustment )
4.      Skedul Utama ( Lead Schedule / top schedule )
5.      Skedul Pendukung ( Supporting Schedule )
1. Program Audit ( Audit Program )  adalah :
Program audit adalah Daftar prosedur audit untuk seluruh audit tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu,
Fungsinya yaitu sebagai alat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan audit, dan digunakan untuk merencanakan jumlah orang yang diperlukan untuk melaksanakan audit beserta komposisinya, jumlah asisten, dan taksiran jam.
Contoh Ringkas Program Audit terhadap KAS ( Gambar 4.1 Hal : 105 )
Program Audit
untuk Pengujian Substantif
Indek
Kerjas
Kerja
Tanggal
Pelak- sanaan
Pelak-
sanaan
Prosedur Audit awal
1. Usut Saldo Kas – Neraca Saldo – Buku Besar
2. Hitung kembali Saldo Kas – Buku Besar
3. Lakukan review dalam mutasi luar biasa
4. Usut saldo Kas tahun lalu
5. Usut posting pada Jurnal Penerimaan Kas & Pengeluaran Kas
Pengujian Analitik
6. Bandingkan Saldo Kas Dianggarkan dengan Tahun Lalu.
7. Hitung Rasio Saldo Kas dengan aktiva lancar
Pengujian terhadapa Transaksi Rinci
8. Pengujian pisah batas transaksi kas
9. Buat rekonsiliasi Bank 4 kolom
10. Buat daftar transfer bank sebelum dan sesudah neraca
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
11. Hitung kas di tangan klien
12. Rekonsiliasi Kas dan Rekening Koran Bank
13. Lakukan konfirmasi Saldo Kas di Bank
14. Periksa Cek Beredar
15. Buatlah Rekonsiliasi Saldo Kas menurut Cut off Bank Statement
16. Usut setoran dalam Perjalanan ke Cut off Bank Statement
17.  Periksa tanggal cek beredar
18. Periksa adanya cek kosong
19. Periksa semua cek kemungkinan hilang
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
20. Periksa jawaban konfirmasi bank
21. Lakukan wawancara manajemen
22. Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas

2. Daftar Saldo Kerja ( Working Trial Balance ), adalah :
Daftar yang berisi saldo – saldo akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjusment dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo saldo setelah koreksi auditor yang akan tampak dalam laporan keuangan auditan ( Audited Financial Report).
Contoh Working Trial Balance ( Gambar 4.2 Hal : 107 )
Kode
Akun
Nama
Akun
Indeks
Kertas
Kerja
Saldo Sakhir
31 Des 20X1
Saldo Menurut Buku 31 Des 20X2
Adjusment dan Reklasifikasi
Saldo 31 Des 20X2 Menurut Hasil Audit
D
K
D
K
D
K
D
K


Working Trial Balance sama fungsinya dengan Lembaran Kerja ( Work Sheet ) pada klien dalam proses penyusunan laporan keuangan meliputi beberapa tahap :
1.      Pengumpulan Bukti Transaksi
2.      Pencatatan dan Penggolongan transaksi dalam Jurnal dan Buku Pembantu
3.      Pembukuan (posting) jurnal ke Buku Besar
4.      Pembuatan Lembar Kerja ( Worksheet)
5.      Penyajian Laporan Keuangan
Lap. keuangan
Lembar kerja
bb
jurnal
Dokumen pendukung
Proses Penyusunan Laporan Keuangan ( Gambar 4.2. Hal : 108 )
Dokumen sumber
Buku pembantu
 














Tahap-tahap penyusunan laporan keuangan auditan adalah :
1.      Pengumpulan bukti audit dengan cara pembuatan atau pengumpulan skedul pendukung ( Supporting Schedules )
2.      Peringkasan informasi yang terdapat dalam skedul pendukung ke dalam skedul utama (lead schedules atau top schedules dan ringkasan jurnal (adjustment)
3.      Peringkasan informasi tercantum dalam skedul utama dan ringkasan jurnal (Adjustment) ke dalam working trial balance
4.      Penyusunan Laporan Keuangan Auditan
Lap. Keuangan auditan
Working trial balance
Skedul utama
Skedul pendukung
Proses Penyusunan Laporan Keuangan Auditan (Gambar 4.4 Hal :108 )
Ringkasan jurnal adjustmen
 







3. Ringkasan Jurnal Penyesuaian ( Adjustment )
Untuk membetulkan kekeliruan dalam laporan keuangan dan catatan akuntansi klien maka auditor membuat :
·         Draft Jurnal Adjusment ,
·         Jurnal Penggolongan Kembali ( Reclassification Entries ), digunakan auditor untuk memperoleh pengelompokan yang benar dalam laporan keuangan klien

Form Ringkasan Jurnal Adjustment ( Gambar 4.5 Hal 109 )
PT XYZ
RINGKASAN JURNAL ADJUSTMENT
31 Desember 19X2
Index
Kertas
Kerja
Nomor Kode
Akun
Nama Akun dan Penjelasan Jurnal
Adjustment
Debit
Kredit
Index#
akun#
Jurnal Adjusment #no
Jurnal
Penjelasan Jurnal Adjustment
Rupiah
Rupiah

Jurnal Penggolongan Kembali sama dengan form Jurnal Adjustment tetapi fungsinya berbeda.
4. Skedul Utama ( Lead Schedule / top schedule )
Skedul Utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan dan digunakan untuk menggabungkan akun-akun besar yang sejenis, yang jumlah saldonya akan dicantumkan di dalam laporan keuangan dalam satu jumlah.



5. Skedul Pendukung ( Supporting Schedule )
Skedul pendukung adalah kertas yang digunakan untuk memverifikasi dan menganalisa terhadap unsur – unsur yang tercantum dalam laporan keuangan klien untuk mendukung dan menguatkan informasi keuangan dan operasional.
2.7 HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI TIPE KERJA
Gambar 4.7 Halaman : 112,  memperlihatkan hubungan dengan urutan sebagai berikut :
Skedul Pendukung
Skedul Utama
Ringkasan Adjustment
Working Trial Balance
Laporan Keuangan auditan
2.8 PEMBERIAN INDEKS PADA KERTAS KERJA
Tujuan pemberian indeks pada kertas kerja adalah untuk memudahkan mencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat pada tipe kertas kerja.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan  :
1. Setiap kertas diberi Indeks, letaknya “Sudut atas / Bawah “
2. Pencantuman indeks silang (Cross Index ) harus dilakukan sebagai berikut :
a.       Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Skedul Utama
b.      Indeks Silang dari Skedul Akun Pendapatan dan Biaya
c.       Indeks Silang Antar Skedul pendukung
d.      Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Ringkasan Jurnal Adjustment
e.       Indeks Silang dari Skedul Utama ke Working Trial Balance
f.       Indeks Silang untuk menghubungkan Program Audit dengan Kertas Kerja.
3. Jawaban Konfirmasi,Pita mesin hitung, print out komputer dll tidak diberi Indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas kerja yang berindeks.
2.9 METODE PEMBERIAN INDEKS KERTAS KERJA
Ada 3 metode pemberian Indeks yaitu :
1. Indeks Angka
Kertas kerja utama dan skedul utama di beri indeks dengan angka sedangkan skedul pendukung diberi sub indeks dengan mencamtumkan nomor kode skedul utama yang berkaitan .
 ( Contoh : 6-1, 6-2.. dst-nya atau 7-1,7-2 dst-nya )
2. Indeks Kombinasi Angka dan Huruf
Kertas kerja utama dan skedul utama di beri huruf, angka sedangkan skedul pendukung diberi kode Kombinasi Angka dan Huruf.
 ( Contoh A-1,A-2 ..dst-nya )
3. Indeks Angka Berurutan
Kertas kerja diberi kode angka yang berurutan.
 ( 1, 2, 3, dst-nya )



2.10 SUSUNAN KERTAS KERJA
Tujuan disusun secara sismatik dan dalam urutan logis adalah untuk memudahkan review atas kertas kerja yang dihasilkan oleh asistant atau staff auditor.
Urutannya sebagai berikut  :
1.      Draft Laporan Audit (Audit Report)
2.      Laporan Keuangan Auditan
3.      Ringkasan Informasi bagi reviewer
4.      Program Audit
5.      Laporan Keuangan/Lembar Kerja (Work sheet) yang dibuat clien
6.      Ringkasan Jurnal Adjustment
7.      Working Trial Balance
8.      Skedul Utama
9.      Skedul Pendukung
2.11 PENGARSIPAN KERTAS KERJA
Auditor biasanya menyelenggarakan 2 macam arsip kertas kerja untuk setiap kliennya yaitu :
1.        Arsip Kini  : Arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah diselesaikan.
Berisi kertas kerja yang informasinya hanya mempunyai manfaat untuk tahun audit saja.
2.        Arsip Permanen : Arsip data yang secara relatif tidak ada perubahan.
Berisi informasi meliputi copy anggaran dasar dan  Anggaran RT Klien, Bagan Organisasi,  Pedoman Akun,Prosedur dan Data yang berhubungan Pengendalian intern, Perjanjian Penting,  Tata letak pabrik, proses produksi,dan produk pokok perusahan, Notulen Rapat Redaksi,Pemegang Saham dan Komite-komite.
Tujuannya pembentukan arsip permanen :
·         Untuk menyegarkan ingatan bagi auditor untuk audit di tahun mendatang
·         Untuk memberikan ringkasan auditor mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staff pertama kasi menganangi audit laporan keuangan
·         Untuk menghindari pembuatan kertas kerja sama dari tahun ke tahun


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
. Kertas Kerja (SA Seksi 339 Paragraf 03 ) adalah : “ Catatan – catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Kertas kerja ( Working Paper ) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien dengan laporan audit.
isian dokumentasi meliputi :Standar Pekerjaan I (Pertama) yaitu Perencanaan pemeriksaan dan Supervisi , Standar Pekerjaan II (Kedua) yaitu Pengendalian Intern untuk merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian, Standar Pekerjaan III (Ketiga) yaitu Bukti Audit, Prosedur Audit dan Pengujian untuk sebagai dasar memadai menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
4 tujuan penting pembuatan kertas kerja yaitu : 1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditor, 2. Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya, 3. Mengloordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit, 4. Memberikan pedoman dalam audit tahun berikutnya.
Kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Namun, hak kepemilikan kertas kerja oleh kantor akuntan publik masih tnduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam kode etik akuntan Indonesia yang berlaku , untuk mrnghindari penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh auditor dalam hubungannya dengan transaksi perusahaan untuk tujuan yang tidak semestinya.
Ada 5 tipe kertas kerja yaitu program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, skedul utama , dan skedul pendukung. Kertas kerja diberi indeks untuk memudahkan pencarian informasi yang tercantum di dalamnya dan untuk memudahkan pengaitan informasi dalam suatu kertas kerja dengan informasi dalam kertas kerja yang lain.
Setelah auditor menyelesaikan tugas audit, kertas kerja diarsipkan dalam 2 macam arsip yaitu arsip kini dan arsip permanen. Arsip kini digunakan untuk menyimpan kertas kerja yang hanya punya manfaat untuk tahun audit saja sedangkan arsip permanen untuk menyimpan kertas kerja yang mempunyai manfaat lebih dari 1 tahun.


DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Auditing edisi 6, Jakarta : Salemba Empat, 2009.